Untuk Saudaraku: SEBONGKAH RINDU YANG MENCAIR

Saudaraku, aku merindukanmu…

Kala ingat pertama kita bertemu, di sebuah agenda sekolah. Kau tersenyum dan menyodorkan tangan padaku, sehingga aku dapat mengenali namamu. Sejak itu aku, kau, bersama saudara-saudara kita yang lain berjibaku dengan aktivitas yang menyenangkan, yang mana baru kuketahui itu adalah dakwah.

Kemudian seiring berjalannya waktu, tampuk kepemimpinan pun bergulir. Kau ingat, saat itu kita mendapat kesempatan untuk memimpin! Ya, nama-nama kita masuk sebagai nominasi yang nantinya akan duduk di jabatan-jabatan strategis itu. kulihat, kau begitu berwibawa manakala fotomu terpampang sebagai kandidat. Ah, aku sangat bangga padamu.

Lalu kita pun semakin sibuk. Sibuk dengan agenda-agenda dakwah sekolah. Setelah agenda satu selesai, agenda yang lain menanti. Walau begitu, aku merasa senang. Kenapa? Karena ada kau, saudaraku. Continue reading “Untuk Saudaraku: SEBONGKAH RINDU YANG MENCAIR”

Blog at WordPress.com.

Up ↑