KISAH MOTIVASI – SANG PENCARI MUTIARA

kultwit @deddy_ds
KISAH MOTIVASI – SANG PENCARI MUTIARA

http://chirpstory.com/li/93301

1. Mari sejenak merefleksi perjalanan hidup melalui kisah ini: SANG PENCARI MUTIARA. Kisah ini kerap beredar di dunia per-motivasi-an.

2. Alkisah, hiduplah seorang pemuda, sebut saja Sang Pencari Mutiara, karena ia suka menyelam ke dasar lautan untuk mencari mutiara.

3. Suatu ketika, ia mendapat tugas dari Bossnya untuk mengumpulkan mutiara di suatu lautan yang belum pernah ia selami. Ia pun patuh.

4. Setiba di lautan, Bossnya membekalinya dgn berbagai fasilitas, seperti wet suit, googles, fins, belt, oxygen tube, dan lainnya.

5. Sebelum menyelam, Bossnya mengingatkan sekali lagi, bahwa tugasnya adalah mengumpulkan mutiara sebanyak-banyaknya. Hanya itu.

6. Sejurus kemudian Sang Penyelam terjun dan menyusuri dalamnya lautan. Namun sesampainya d dasar lautan, ia terdiam sambil berdecak takjub.

7. “Alangkah indahnya lautan ini!” ujarnya dalam hati. Ia terpesona dgn lukisan alam yg tersaji indah mengelilinginya. Sungguh luar biasa!

8. Sudah sering ia menyelam dan mendapati lautan yg indah, tapi ini berbeda. Lautan ini jauh lebih indah dr yg sudah-sudah. Lebih cantik!

9. Ia pun menikmati perpaduan warna-warni terumbu karang, bermain-main dengan formasi ikan-ikan kecil sambil bermain kejar-kejaran.

10. Sesaat ia terbius. Lupa pada tujuan semula. Hingga akhirnya waktu berlalu dan menyadarkannya, bahwa persediaan oksigen semakin menipis.

11. “Celaka, aku belum mengumpulkan mutiara satu butir pun! Persediaan oksigenku pun semakin menipis.” katanya cemas.

12. Namun ia cukup berpengalaman. Dengan sisa waktu sampai oksigen habis, ia segera pergi mencari mutiara-mutiara.

13. Tak lama kemudian, ia berhasil mengumpulkan mutiara2 itu. Meski tak banyak, tp tak bs pula dikatakan sedikit. Lalu ia bergerak ke atas.

14. Namun belum sampai ke permukaan, ia tersenggol seekor ikan hiu yg besar. Akibatnya mutiara2 yg sedari tadi ia kumpulkan jatuh semua.

15. Ingin ia kembali ke dasar laut, tapi tak mungkin. Persediaan oksigen yg ada sudah tidak memungkinkannya melakukan hal itu. Ia pun naik.

16. Sampailah ia ke permukaan dengan tangan hampa. Mengetahui hal itu, si Boss marah besar. Ia kecewa sekali dengan Sang Pencari Mutiara.

17. “Boss, maafkan aku. Beri aku kesempatan sekali lagi untuk kembali k dasar laut mengumpulkan mutiara lebih banyak,” rajuk Sang Penyelam.

18. “Tidak ada kesempatan kedua! Kau sudah kuberikan fasilitas begitu banyak, tapi tetap saja lalai! Kau dipecat!” kata Bossnya tegas.

19. Ya, sederhana memang kisah ini, bahkan sesederhana hidup yg kita jalani. Tapi dengannya semoga kita mampu mengambil hikmah.

20. Bila kita Sang Penyelam itu. Bila lautan laksana khidupan. Bila semua fasilitas diving ibarat nikmat2 yg kita dapat dr Allah selama ini.

21. Bila persediaan oksigen umpama usia atau jatah waktu hidup kita. Bila mutiara adalah amal dan pahala yg seharusnya kita kumpulkan.

22. Maka betapa sering kita terlena oleh gemerlap indahnya dunia: harta, wanita, tahta, dan sebagainya. Dan kita pun terbutakan karenanya.

23. Tak sedikit d antara kita yg akhirnya lupa pada tujuan semula hidup kita, yakni untuk mengumpulkan pahala dlm bingkai ibadah kepada-Nya.

24. Tetapi kita pun suka teringat bahwa ada bekal yg harus kita siapkan. Kemudian dgn sisa usia yg kita miliki, kita beramal, meski sedikit.

25. Namun dgn yg sedikit itu, tak ayal kita sering terbentur sifat riya’, yg melenyapkan pahala yg kita kumpulkan, seperti kayu dmakan api.

26. Hingga akhirnya, saat waktu hidup benar-benar habis, kita kembali kpd Boss kita, yakni Allah Swt, dgn pahala yg kosong. Astagfirullah…

27. Subhanallah… Semoga dgn ini kita semakin waspada, memerhatikan sisa waktu yg kita punya. Sebab kita tahu, tak ada kesempatan kedua.

[Limo, 2 Juli 2013]

kata mutiara kata bijak

ENAM PELAJARAN DI BALIK KISAH SEBELUM FATHU MAKKAH

*dimuat di islamedia.web.id dan dakwatuna.com

Sudah tidak ada alasan lagi bagi kaum muslimin menunggu. Kini saatnya begitu tepat. Kekuatan kaum muslimin telah cukup kuat. Pelanggaran perjanjian al-Hudaibiyyah yang dilakukan kaum kafir Quraisy sudah tidak dapat ditolerir lagi. Maka waktu yang ada sangat dimanfaatkan oleh Rasulullah SAW untuk merencanakan penaklukkan Mekah.

Rasulullah SAW meminta para pengikutnya agar menyiapkan diri untuk berperang. Akan tetapi beliau merahasiakan persiapan mereka. Hanya beberapa sahabat dekat beliau yang mengetahui apa yang akan mereka hadapi, dan beliau meminta menyamarkan tujuan perang mereka. Karena itu, banyak isu yang beredar, yang mengatakan mereka akan menuju Syam, atau ke wilayah Tsaqif, atau ke wilayah suku Hawazin. Hal ini bertujuan menimbulkan kebingungan di seluruh semenanjung Arab. Sehingga diharapkan, pihak kaum kafir Quraisy tidak punya cukup waktu untuk menghimpun kekuatan untuk melawan. Karena Rasulullah SAW menginginkan kemenangan yang sempurna, penaklukkan tanpa ada benturan senjata, apalagi pertumparahan darah.

Namun suatu ketika, saat Rasulullah SAW berada di Masjid Nabawi untuk menyiapkan sekitar sepuluh ribu pasukan, beliau mendapat Continue reading “ENAM PELAJARAN DI BALIK KISAH SEBELUM FATHU MAKKAH”

Untuk Saudaraku: SEBONGKAH RINDU YANG MENCAIR

Saudaraku, aku merindukanmu…

Kala ingat pertama kita bertemu, di sebuah agenda sekolah. Kau tersenyum dan menyodorkan tangan padaku, sehingga aku dapat mengenali namamu. Sejak itu aku, kau, bersama saudara-saudara kita yang lain berjibaku dengan aktivitas yang menyenangkan, yang mana baru kuketahui itu adalah dakwah.

Kemudian seiring berjalannya waktu, tampuk kepemimpinan pun bergulir. Kau ingat, saat itu kita mendapat kesempatan untuk memimpin! Ya, nama-nama kita masuk sebagai nominasi yang nantinya akan duduk di jabatan-jabatan strategis itu. kulihat, kau begitu berwibawa manakala fotomu terpampang sebagai kandidat. Ah, aku sangat bangga padamu.

Lalu kita pun semakin sibuk. Sibuk dengan agenda-agenda dakwah sekolah. Setelah agenda satu selesai, agenda yang lain menanti. Walau begitu, aku merasa senang. Kenapa? Karena ada kau, saudaraku. Continue reading “Untuk Saudaraku: SEBONGKAH RINDU YANG MENCAIR”

Blog at WordPress.com.

Up ↑